Minggu, 21 Juni 2009

Laporan Hasil Perencanaan Partisifatif bersama Masyarakat di Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2004

Oleh :
Agus Purbathin Hadi & Sabil Risaldy
Aliansi Lembaga Adidaya Masyarakat (ALAM)
Propinsi Nusa Tenggara Barat


Pada tahun 2004, Aliansi Lembaga Adidaya Masyarakat (ALAM) Propinsi Nusa Tenggara Barat melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat di Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan setelah inisiasi dan sosialisasi program di Desa Aik Berik, adalah memfasilitasi masyarakat untuk menyusun kesepakatan dengan stakeholders dan rencana aksi pemberdayaan masyarakat melalui revitalisasi kelembagaan desa dan kelompok-kelompok masyarakat. Kegiatan ini meliputi pemahaman potensi desa, pelatihan perencanaan partisipatif, penyusunan rencana aksi, dan diakhri dengan kegiatan studi banding ke desa-desa yang dinilai berhasil dalam beberapa aspek pembangunan desa.

PEMAHAMAN POTENSI DESA AIK BERIK
Dalam proses inisiasi dan sosialisasi program terungkap bahwa Desa Aik Berik belum memiliki data dasar yang lengkap dan akurat. Kegiatan pertama dalam implementasi model ini adalah melakukan pendataan “dari, oleh dan untuk masyarakat”. Untuk pengumpulan data dilakukan dengan metode Participatory Rural Appraissal (PRA), yaitu sekumpulan pendekatan dan metode yang mendorong masyarakat pedesaan untuk turut serta meningkatkan dan menganalisis pengetahuan mereka mengenai hidup dan kondisi mereka sendiri, agar mereka dapat membuat rencana dan tindakan (Djohani, Rianingsih, 1996).
Penerapan PRA merupakan salah satu strategi memberdayakan masyarakat perdesaan. Dalam PRA masyarakat berlaku sebagai subjek dan bukan objek, dan peneliti serta praktisi menempatkan diri sebagai ”insider”, bukan ”outsider”. Masyarakat yang membuat peta, model, diagram, mengurutkan, memberi nilai, mengkaji, memberikan contoh, mengidentifikasi dan menyeleksi prioritas masalah, menyajikan hasil, mengkaji ulang dan merencanakan kegiatan aksi. selengkapnya download

Minggu, 07 Juni 2009

Perumahan Sasak Sade





Kampung Sasak Sade Lombok

Senin, 01 Juni 2009

Air Terjun Benang Kelambu



Air Terjun Aik Kelambu
Kecamatan Batu Keliang Utara
Lombok Tengah

Jumat, 29 Mei 2009

Industri Kerajinan Tenunan Gedongan





Kain tenun ikat dari Desa Pringgasela memiliki kualitas dan desain yang istimewa. Produk ini masih menggunakan proses yang alami, serta bentuk dan warna yang alami pula. Dalam proses pembuatannya, mereka menggunakan pewarna dari tumbuh-tumbuhan sehingga kain ini memiliki warna yang alami. Hal inilah yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Desa Pringgasela sebagai salah satu lokasi berwisata. Lokasi Desa Pringgasela pun hanya 7 Km di utara Ibu Kota Kabupaten Lombok Timur.

Selasa, 05 Mei 2009

Industri Kerajinan patung Senanti



Dusun Senanti terletak di Desa Sukaraja Kecamatan Jerowaru, sekitar 25 Km dari ibu kota kabupaten atau sekitar 65 Km dari Kota Mataram. Dusun ini terkenal karena keunikan ukirannya dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Seni ukir senanti tidak jauh berbeda dengan suku asmat di papua. Para perajin telah memiliki keahlian yang tinggi dari pendahulunya. Bahan yang digunakan antara lain Kayu Lian, Mahoni, Bajur dan Jati. Hasil produknya banyak dipesan oleh pengusaha di Bali, Yogyakarta dan Jakarta.

Kamis, 16 April 2009

Kesenian Gendang Belek




Beleq karena salah satu alatnya adalah gendang beleq (gendang besar). Orkestra ini terdiri atas dua buah gendang beleq yang disebut gendang mama (laki-laki) dan gendang nina (perempuan), berfungsi sebagai pembawa dinamika.
Sebuah gendang kodeq (gendang kecil), dua buah reog sebagai pembawa melodi masing-masing reog mama, terdiri atas dua nada dan sebuah reog nina, sebuah perembak beleq yang berfungsi sebagai alat ritmis, delapan buah perembak kodeq, disebut juga"copek". Perembak ini paling sedikit enam buah dan paling banyak sepuluh. Berfungsi sebagai alat ritmis, sebuah petuk sebagai alat ritmis, sebuah gong besar sebagai alat ritmis, sebuah gong penyentak sebagai alat ritmis, sebuah gong oncer sebagai alat ritmis dan dua buah bendera merah atau kuning yang disebut lelontek.
Menurut cerita, gendang beleq ini dulu dimainkan kalau ada pesta-pesta kerajaan, sedang kalau ada perang berfungsi sebagai komandan perang, sedang copek sebagai prajuritnya. Kalau perlu datu (raja) ikut berperang, disini payung agung akan digunakan.
Sekarang fungsi payung ini ditiru dalam upacara perkawinan. Gendang Beleq dapat dimainkan sambil berjalan atau duduk. Komposisi waktu berjalan mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan. Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya sambil menari, demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontek.

Sabtu, 11 April 2009

Rabu, 01 April 2009

Teluk Mekiki Lombok






Selasa, 31 Maret 2009

Air Terjun Mayung Putik




Selain sebagai jalan menuju Gunung Rinjani, dari sini kita dapat menuju Air Terjun Mayung Putik, yang menurut kepercayaan masyarakat bahwa disana sesekali muncul rusa berwarna putih. Lokasi sungai ini di danau segara anak dan melewati beberapa sumber air panas yang mengandung belerang, sehingga nampak airnya berwarna putih belerang.

Senin, 30 Maret 2009

Kesenian Perisean


Kesenian bela diri ini sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan di Lombok, awalnya adalah semacam latihan pedang dan perisai sebelum berangkat ke medan pertempuran. Pada perkembangannya hingga kini senjata yang dipakai berupa sebilah rotan dengan lapisan aspal dan pecahan kaca yang dihaluskan, sedangkan periai (ende) terbuat dan kulit lembu atau kerbau. Setiap pemain/pepadu dilengkapi dengan ikat kepala dan Kain panjang.
Kesenian ini tak lepas dari upacara ritual dan musik yang membangkitkan semangat untuk berperang. Pertandingan akan dihentikan jika salah satu pepadu mengeluarkan darah atau dihentikan oleh juri. Walaupun perkelahian cukup seru bahkan tak jarang terjadi cidera hingga mengucurkan darah di dalam arena, tetapi diluar arena sebagai pepadu yang mepjunjung tinggi sportifitas tidak ada dendam diantara mereka. Inilah pepadu Sasak.
Festival perisaian diadakan setiap tahun di Kabupaten Lombok Timur dan dikuti oleh pepadu sepulau Lombok.

Sabtu, 28 Maret 2009

Upacara Perkawinan Sorong Serah Aji Kerama



Adat perkawinan pada masyarakat Lombok Timur dikaitkan dengan upacara Adat Sorong Serah Aji Kerama. Seorang pemuda (terune) dapat memperoleh seorang istri berdasarkan adat dengan dua cara yaitu : pertama dengan soloh (meminang kepada keluarga si gadis); kedua dengan cara merariq (melarikan si gadis). Setelah salah satu cara sudah dilakukan, maka keluarga pria akan melakukan tata cara perkawinan sesuai adat Sasak.

Upacara perkawinan Lombok Timur sering dikaitkan dengan Upacara Adat Perkawinan Sorong Serah Aji Kerama yang merupakan salah satu tradisi yang ada sejak zaman dahulu dan telah melekat dengan kuat serta utuh didalam tatanan kehidupan masyarakat suku Sasak Lombok Timur, bahkan beberapa kalangan masyarakat baik itu tokoh agama dan tokoh masyarakat adat itu sendiri menyatakan bahwa jika tidak melaksanakan upacara adat ini akan menjadi aib bagi keluarga dan masyarakat setempat.

Sorong serah berasal dari kata sorong yang berarti mendorong dan serah yang berarti menyerahkan, jadi sorong serah merupakan suatu pernyataan persetujuan kedua belah pihak baik dari pihak perempuan maupun pihak laki-laki dalam prosesi suatu perkawinan antara terune (jejaka) dan dedare (gadis). Upacara sorong serah ini merupakan salah satu rangkaian upacara terpenting pada prosesi perkawinan adat Sasak di Lombok Timur. Adapun prosesi perkawinan secara lengkap adalah sebagai berikut :

Gili Sulat, Gili Lawang, Gili Kondo, Gili Lampu, Gili Bidara, Gili Petagon dan Pantai Siola


Bungalau di Pantai Siola


Keindahan Bawah Laut dan Gili Lampu



Gili Kondo dan Hutan Bakau di Gili Sulat

Gili Sulat dan Gili Lawang, merupakan pulau yang ditumbuhi hutan mangrove, serta memiliki keindahan alam bawah laut dan terumbu karang yang indah.
Gili Sulat merupakan sebuah pulau kecil yang dikelilingi oleh hutan Mangrove sepanjang 1,2 Km. Pulau ini terletak diperairan Tekalok, Desa Sambelia yang berjarak sekitar 85 Km dari Kota Mataram, untuk mencapainya kita harus menggunakan perahu motor sekitar 10 menit dari Dusun Tekalok.
Disamping Gili Sulat, disekitarnya juga terdapat beberapa pulau kecil yaitu Gili lawang, Gili Petagon, Gili Bidara, Gili Lampu dan Gili Kondo. Kesemua pulau ini tidak dihuni oleh manusia. Ditempat ini dapat ditemukan keindahan alam, kera dan berbagai jenis burung, kita juga dapat menyaksikan berbagai jenis ikan dan pemandangan terumbu karang serta alam bawah laut yang sangat memukau.

Pantai Kaliantan dan Teluk Ekas


Pantai Kaliantan dan Teluk Ekas

Teluk Ekas
Kedua pantai ini terletak di Kecamatan Jerowaru. Pantai Kaliantan memiliki ciri khas panorama pasir putih membentang dari timur ke barat dan menghadap Samudera Indonesia, sedangkan Pantai Sorga, merupakan pantai yang indah namun lokasinya sulit ditempuh karena jaringan jalan yang rusak.
Pantai kalinantan dan sorga adalah pantai yang terkenal sebagai tempat Perayaan Upacara Bau Nyale yang menjadi tradisi suku sasak untuk memperingati seorang putri raja Mandalika yang mengorbankan dirinya kepada para pangeran. Disamping itu, disepanjang pantai terhampar pasir putih.
Kita dapat menikmati pandangan alami dari puncak bukit dengan matahari terbenam yang indah. Bagi mereka yang menyukai olah raga menyelam dan surfing, tempat ini bagaikan surga kulit, banyak macam punggung bukit dan ikan batu karang dapat disaksikan.

Jumat, 20 Maret 2009

Jasa Pelebur Batu dengan Mesin Pelebur Batu


Mesin Pelebur Batu dan Karungaan Batu Yang Siap dilebur

Jasa Angkutan Di Sekitar Tambang Emas Sekotong Lombok Barat






Rabu, 18 Maret 2009